Pages

Monday, July 11, 2016

hidrodinamika bab 4

BAB IV. PEMBAHASAN

4.1 Hasil Perhitungan
            Adapun perhitungan dari laporan praktikum hidrodinamika ada sebagai berikut :
            A). Pengkerutan (Shortening) adalah selisih antara panjang jarring yang sebenaranya dengan tali ris biasanya dan dinyatakan dalam persen adalah  selisih panjang jarring dan panjang tali ris dibagi dengan panjang jarring.
 


Rumus : S  × 100 %

Keterangan :
S = Shortening
L = Panjang Tali ris
I = Panjang Jaring Tegang
            Jadi diketahui shorteningnya 0,16 dan  panjang tali ris adalah 20 meter  dan panjang jarring tegang adalah 24 meter adalah sebagai berkut :
DiKetahui :     S = 0,16
                        I = 20 m
                        L = 24 m
Ditanya : S ?
Jawab              :  × 100 %
                    
                        =  16,666
           

B). Hanging adalah merupakan perbandingan antara panjang tali ris dengan panjang jarring dalam persen.
Formulanya :
 Ket :
H : Hanging Rate
I : Panjan Tali Ris
L : Panjang jarring tegang
            Jadi diketahui Hanging rate 0,83,tali ris 20 dan Panjang jarring tegang 3,5 adalah sebagai berikut :
Diketahui :      H : 0,83
                        I :20
                        L :3,5
Ditanya: H ?
Jawab :
  ×100 %
          = 571,42
            Jadi kedua formula diatas saling berhubungan antara shortening dan hanging ratio sehingga dapat dicari dengan rumus :
H + S = 100 %.
Dimana :
Diketahui :      H = 0,83                                 
S = 0,16
Jawab : H + S = 100 %
                        = 0,83 + 0,16
                        = 0,99 %.
4.2 Analisa Data
            Dari praktikum hidrodinamika di pelabuhan mayanyan diperoleh data sebagai berikut dimana data kapalnya adalah nama kapal KM.Jaya Sempurna dengan jenis kapal kayu mesin D.16 Fitzu dengan GT 22 dan jenis alat tangkap yang digunakan adalah alat tangkap cantrang.
Data dari alat tangkap cantrang yang diperoleh adalah panjang alat tangkap 24 meter,panjang pelampung 18,lebar 6,tinggi 30,bentuk bulat,mesh size 2,5 inchi,bentuk benang PE, tanda simpul mati,Jumlah pelampung 16 buah,berat seluruhnya 20 gram,diameter benang 1,5,hanging ratio 0,83,shortening 0,16.
Kemudian data pemberat yang diperoleh adalah bahan timah,bentuk silinder,Panjang 2 cm tinggi 1,4 cm,diameter 15 cm,berat seluruhnya 30 gram. Setelah itu tali yang diperoleh panjang tali ris atas 20 m,panjang tali ris bawah 25 m,dan tali pelampung20 m,dan tali pemberat 25 m,dengan diameter pada tali ris atas 3,5 dan tali ris bawah 3,5 kemudian tali pelampung 5,5 dan tali pemberat 5,5.dan warna yang digunakan adalah warna biru kemudian bahannya adalah PE.
4.3 Pembahasan
            Adapun pembahasan dari praktikum hidrodinamika di pelabuhan mayanyan adalah sebagai berikut dimana di peroleh nilai shorteningnya adalah 16,666.dan nilai hanging rationya adalah 571,42.dan kemudian kesamaan dari shortening dan hanging rationya adalah 0,99 %.
Tehnik operasi penangkapan pada alat tangkap Cantrang terdiri dari dua bagian adalah sebagai berikut:
Ø  Setting (Penurunan Alat Tangkap)
·         Persiapan, Operasi penangkapan dilakukan pagi hari setelah keadaan terang. Setelah ditentukan fishing ground nelayan mulai mempersiapkan operasi penangkapan dengan meneliti bagian-bagian alat tangkap, mengikat tali selambar dengan sayap jarring
·         Setting, Sebelum dilakukan penebaran jaring terlebih dahulu diperhatikan terlebih dahulu arah mata angin dan arus. Kedua faktor ini perlu diperhatikan karena arah angin akan mempengaruhi pergerakan kapal, sedang arus akan mempengaruhi pergerakan ikan dan alat tangkap. Ikan biasanya akan bergerak melawan arah arus sehingga mulut jaring harus menentang pergerakan dari ikan.
·         Untuk mendapatkan luas area sebesar mungkin maka dalam melakukan penebaran jaring dengan membentuk lingkaran dan jaring ditebar dari lambung kapal, dimulai dengan penurunan pelampung tanda yang berfungsi untuk memudahkan pengambilan tali selambar pada saat akan dilakukan hauling. Setelah pelampung tanda diturunkan kemudian tali salambar kanan diturunkan → sayap sebelah kanan → badan sebelah kanan → kantong → badan sebelah kiri → sayap sebelah kiri → salah satu ujung tali salambar kiri yang tidak terikat dengan sayap dililitkan pada gardan sebelah kiri. Pada saat melakukan setting kapal bergerak melingkar menuju pelampung tanda
Ø  Haulling (Penarikan Alat Tangkap)
·         Setelah proses setting selesai, terlebih dahulu jarring dibiarkan selam ± 10 menit untuk memberi kesempatan tali salambar mencapai dasar perairan. Kapal pada saat hauling tetap berjalan dengan kecepatan lambat. Hal ini dilakukan agar pada saat penarikan jaring, kapal tidak bergerak mundur karena berat jaring. Penarikan alat tangkap dibantu dengan alat gardan sehingga akan lebih menghemat tenaga, selain itu keseimbangan antara badan kapal sebelah kanan dan kiri kapal lebih terjamin karena kecepatan penarikan tali salambar sama dan pada waktu yang bersamaan. Dengan adanya penarikan ini maka kedua tali penarik dan sayap akan bergerak saling mendekat dan mengejutkan ikan serta menggiringnya masuk kedalam kantong jarring.
·         Setelah diperkirakan tali salambar telah mencapai dasar perairan maka secepat mungkin dilakukan hauling. Pertama-tama pelampung tanda dinaikkan ke atas kapal → tali salambar sebelah kanan yang telah ditarik ujungnya dililitkan pada gardan sebelah kanan → mesin gardan mulai dinyalakan bersamaan dengan mesin pendorong utama hingga kapal bergerak berlahan-lahan → jaring mulai ditarik → tali salambar digulung dengan baik saat setelah naik keatas kapal → sayap jaring naik keatas kapal → mesin gardan dimatikan → bagian jaring sebelah kiri dipindahkan kesebelah kanan kapal → jaring ditarik keatas kapal → badan jaring → kantong yang berisi hasil tangkapan dinaikkan keatas kapal. Dengan dinaikkannya hasil tangkapan maka proses hauling selesai dilakukan dan jaring kembali ditata seperti keadaan semula, sehingga pada saat melakukan setting selanjutnya tidak mengalami kesulitan.


No comments:

Post a Comment