Pages

Monday, July 11, 2016

hidrodinamika bab 4

BAB IV. PEMBAHASAN

4.1 Hasil Perhitungan
            Adapun perhitungan dari laporan praktikum hidrodinamika ada sebagai berikut :
            A). Pengkerutan (Shortening) adalah selisih antara panjang jarring yang sebenaranya dengan tali ris biasanya dan dinyatakan dalam persen adalah  selisih panjang jarring dan panjang tali ris dibagi dengan panjang jarring.
 


Rumus : S  × 100 %

Keterangan :
S = Shortening
L = Panjang Tali ris
I = Panjang Jaring Tegang
            Jadi diketahui shorteningnya 0,16 dan  panjang tali ris adalah 20 meter  dan panjang jarring tegang adalah 24 meter adalah sebagai berkut :
DiKetahui :     S = 0,16
                        I = 20 m
                        L = 24 m
Ditanya : S ?
Jawab              :  × 100 %
                    
                        =  16,666
           

B). Hanging adalah merupakan perbandingan antara panjang tali ris dengan panjang jarring dalam persen.
Formulanya :
 Ket :
H : Hanging Rate
I : Panjan Tali Ris
L : Panjang jarring tegang
            Jadi diketahui Hanging rate 0,83,tali ris 20 dan Panjang jarring tegang 3,5 adalah sebagai berikut :
Diketahui :      H : 0,83
                        I :20
                        L :3,5
Ditanya: H ?
Jawab :
  ×100 %
          = 571,42
            Jadi kedua formula diatas saling berhubungan antara shortening dan hanging ratio sehingga dapat dicari dengan rumus :
H + S = 100 %.
Dimana :
Diketahui :      H = 0,83                                 
S = 0,16
Jawab : H + S = 100 %
                        = 0,83 + 0,16
                        = 0,99 %.
4.2 Analisa Data
            Dari praktikum hidrodinamika di pelabuhan mayanyan diperoleh data sebagai berikut dimana data kapalnya adalah nama kapal KM.Jaya Sempurna dengan jenis kapal kayu mesin D.16 Fitzu dengan GT 22 dan jenis alat tangkap yang digunakan adalah alat tangkap cantrang.
Data dari alat tangkap cantrang yang diperoleh adalah panjang alat tangkap 24 meter,panjang pelampung 18,lebar 6,tinggi 30,bentuk bulat,mesh size 2,5 inchi,bentuk benang PE, tanda simpul mati,Jumlah pelampung 16 buah,berat seluruhnya 20 gram,diameter benang 1,5,hanging ratio 0,83,shortening 0,16.
Kemudian data pemberat yang diperoleh adalah bahan timah,bentuk silinder,Panjang 2 cm tinggi 1,4 cm,diameter 15 cm,berat seluruhnya 30 gram. Setelah itu tali yang diperoleh panjang tali ris atas 20 m,panjang tali ris bawah 25 m,dan tali pelampung20 m,dan tali pemberat 25 m,dengan diameter pada tali ris atas 3,5 dan tali ris bawah 3,5 kemudian tali pelampung 5,5 dan tali pemberat 5,5.dan warna yang digunakan adalah warna biru kemudian bahannya adalah PE.
4.3 Pembahasan
            Adapun pembahasan dari praktikum hidrodinamika di pelabuhan mayanyan adalah sebagai berikut dimana di peroleh nilai shorteningnya adalah 16,666.dan nilai hanging rationya adalah 571,42.dan kemudian kesamaan dari shortening dan hanging rationya adalah 0,99 %.
Tehnik operasi penangkapan pada alat tangkap Cantrang terdiri dari dua bagian adalah sebagai berikut:
Ø  Setting (Penurunan Alat Tangkap)
·         Persiapan, Operasi penangkapan dilakukan pagi hari setelah keadaan terang. Setelah ditentukan fishing ground nelayan mulai mempersiapkan operasi penangkapan dengan meneliti bagian-bagian alat tangkap, mengikat tali selambar dengan sayap jarring
·         Setting, Sebelum dilakukan penebaran jaring terlebih dahulu diperhatikan terlebih dahulu arah mata angin dan arus. Kedua faktor ini perlu diperhatikan karena arah angin akan mempengaruhi pergerakan kapal, sedang arus akan mempengaruhi pergerakan ikan dan alat tangkap. Ikan biasanya akan bergerak melawan arah arus sehingga mulut jaring harus menentang pergerakan dari ikan.
·         Untuk mendapatkan luas area sebesar mungkin maka dalam melakukan penebaran jaring dengan membentuk lingkaran dan jaring ditebar dari lambung kapal, dimulai dengan penurunan pelampung tanda yang berfungsi untuk memudahkan pengambilan tali selambar pada saat akan dilakukan hauling. Setelah pelampung tanda diturunkan kemudian tali salambar kanan diturunkan → sayap sebelah kanan → badan sebelah kanan → kantong → badan sebelah kiri → sayap sebelah kiri → salah satu ujung tali salambar kiri yang tidak terikat dengan sayap dililitkan pada gardan sebelah kiri. Pada saat melakukan setting kapal bergerak melingkar menuju pelampung tanda
Ø  Haulling (Penarikan Alat Tangkap)
·         Setelah proses setting selesai, terlebih dahulu jarring dibiarkan selam ± 10 menit untuk memberi kesempatan tali salambar mencapai dasar perairan. Kapal pada saat hauling tetap berjalan dengan kecepatan lambat. Hal ini dilakukan agar pada saat penarikan jaring, kapal tidak bergerak mundur karena berat jaring. Penarikan alat tangkap dibantu dengan alat gardan sehingga akan lebih menghemat tenaga, selain itu keseimbangan antara badan kapal sebelah kanan dan kiri kapal lebih terjamin karena kecepatan penarikan tali salambar sama dan pada waktu yang bersamaan. Dengan adanya penarikan ini maka kedua tali penarik dan sayap akan bergerak saling mendekat dan mengejutkan ikan serta menggiringnya masuk kedalam kantong jarring.
·         Setelah diperkirakan tali salambar telah mencapai dasar perairan maka secepat mungkin dilakukan hauling. Pertama-tama pelampung tanda dinaikkan ke atas kapal → tali salambar sebelah kanan yang telah ditarik ujungnya dililitkan pada gardan sebelah kanan → mesin gardan mulai dinyalakan bersamaan dengan mesin pendorong utama hingga kapal bergerak berlahan-lahan → jaring mulai ditarik → tali salambar digulung dengan baik saat setelah naik keatas kapal → sayap jaring naik keatas kapal → mesin gardan dimatikan → bagian jaring sebelah kiri dipindahkan kesebelah kanan kapal → jaring ditarik keatas kapal → badan jaring → kantong yang berisi hasil tangkapan dinaikkan keatas kapal. Dengan dinaikkannya hasil tangkapan maka proses hauling selesai dilakukan dan jaring kembali ditata seperti keadaan semula, sehingga pada saat melakukan setting selanjutnya tidak mengalami kesulitan.


finished,dont again

H-2 Idul Fitri 2016
Memang ya penyesalan itu selalu di akhir.Hati ini sekarang benar-benar patah.Kedua kalinya tapi ini lebih parah.Karena aku yang terlalu jauh berekspektasi sehingga jika itu tidak terjadi akan sakit terasa.Tapi apa boleh buat sudah terjadi,kata orang sudah kepalang tanggung tidak bisa di putar kembali atau di perbaiki.Jalan satu-satunya hanya bisa menyongsong masa depan yang lebih baik.Memilah masa lalu yang patut di pertahankan dan memperbaiki segala hal buruk yang  telah di lakukan.Tidak bisa melupakan masa lalu,hanya bisa menyimpan tapi jangan dipikirkan setiap hari.Karena pikiran dan perjuangan masih ada yang lebih harus diutamakan,keluargamu.Tentu saja mereka yang ada selalu untukmu.Ibu,yang harus harus dan harus diutamakan.Masih ada bapak,adek-adek.Merekalah yang harus di berikan curahan tulus hatiku,sepenuh kasih saying.Bkan orang baru yang hanya berlalu lalang seperti ini.Bahwa dia yang telah membuatku melangkah mundur dan harus meilih jalan yang berbeda,yang dulunya ingin berangan-angan sejalan beriringan.Tapi Tuhan mungkin berkehendak lain,sehingga menyadarkanku akan kewajiban-kewajiban yang tetunda.Ada hikmah dari semua ini.Iya,belajar dan terus belajar untuk mendewasakan diri.Tapi sesal tak luput dari hati memang.Bahwa kenapa harus bertemu dengannya,menjalin hubungan yang kukira bakalan serius dan inilah seseorang terakhir yang aku butuhkan,yang akan menemaniku dan melepaskanku dari ancaman untk membuat hubungan yang baru,menceritakan kisa yang saa kepada orang lain lagi,orang baru lagi.Bahwa semua itu kurasa sekarang memang sudah tidak bisa lagi.Aku benar-benar menyesal menjalin hubungan lagi dengan orang lain yang di sebut pacaran ini,aku pasrah dengan jodoh,rezeki,maut.Pasti nanti akan menerima jatahnya.Untuk melupakan dia,sangat sulit dimana banyak hal yang telah dilewati bersama.Ingin sekali menghapus semua akunku yang berhubungan dengannya agar bisa lupa,tapi itu membuat semakin tidak dewasa.Jadi biarkanlah !
Tuhan pasti telah menyiapkan yang lebih baik,masih menata-nata,menyusun rencana yang akan indah pada waktunya.Tak perlu di tangisi,bahwa kamu tak pernah menangis sejadi-jadinya untuk orang tua,kenapa harus menangis untuk orang asing.Kau orang asing bagiku,yang tak aku tahu seperti apa sebenarnya.Sampai ini berakhir aku baik-baik saja.Aku sadar memang aku adalah wanita yang tak layak bersanding dengan orang seperti dia.Aku akan belajar untuk lebih baik,memperbaiki diri hingga Tuhan memberkan jodoh yang setara denganku.Kalau ingin yang baik jadilah yang baik.Tuhan memang menyadarkanku.Ketika umur masih tersisa agar bermanfaat untuk orang tua,keluarga dan lingkungan sekita.Aku ingin dedikasikan diri,bersosial dengan baik.Buat apa patah hati berlarut-larut.Move,go go go.Bergeraklah lagi dan lagi.Jalan masih panjang jika Tuhan meridhoi.Tidak usah gundah tidak perlu khawatir.Yang sudah ya sudah yang pergi biarlah pergi (song lalalalala…).Benar kata emak,”Jangan pacaran dulu,nanti ada waktunya”.
Cukuplah galau-galau selama ini.Sekrang sudah plong dan tak terbebani lagi dengan apa yang kurasakan.Karena sekarang jelas.Sudah tidak ada ikatan lagi memang tidak ada yang mengawali,memang tidak ada kata sambung jadi yang mengakhirinya pun terserah siapa ya walaupun sikapnya telah menunjukkan,jadi tak perlu ada kata putus cukup diam saja.Terima apa yang sudah ada dan nikmati hidup kita masing-masing.Have nice our life J
Aku sudah selesai.


hahahaha

24 April 2016.
Lengang.Hari sudah menjelang sore.Adzan ‘ashar sebentar lagi akan berkumandang tetapi matahari yang condong ke barat tak sedikitnya berkurang teriknya.Sepi.Semua sedang asyik menikmati mimpi-mimpi mereka.Terlelap dalam pangkuan ranjang yang nyaman.Hanya aku yang tersisa dalam geming angan.Memulai menggerakkan jemarinya di atas keyboard  leptop salah satu teman kontrakanku.Si putih (baca:leptopku) sendiri sedang sekarat tak berdaya untuk bangun sehingga aku membiarkannya.
Aku Yania yang telah lama meninggalkan kebiasaan menulisnya sejak entah tahun purbanya.Seingatku aku hanya menulis saat mengalami kejadian-kejadian tertentu,tetapi dulu hampir setiap malam jemariku menari-nari di atas keyboard.Entahlah malam-malam itu apa saja yang aku tulis.Aku masih ingat kejadian semalam dengan jelas yang membuatku membingkai kata-kata saat ini.Dengan mencurahkannya melalui tulisan dan doa aku merasa sedikit  lega.Barangkali juga dengan curhat dan berkisah dengan teman lama akan mengurangi kegelisahan hatiku.Tapi bagaimana aku harus bercerita?sahabat lamaku ada diseberang.Di kampus yang berbeda dengan setumpuk kesibukannya.Aku tak bisa mengganggunya.Aku hanya bisa berbagi dengannya ketika dia benar-benar dalam kondisi yang baik,tidak lelah dan yang pasti ada disampingku.Karena buatku berbagi kisah jika tanpa tatap muka itu tidak diindahkan,terasa berbeda dan aku sama dengannya.Ketika bertemu itulah waktu kita.Waktu bersama berbagi segalanya.Namanya Meme.
Aku di Malang kota lho
bajunya udah a?
mampir kontrakanku donk
Sms ku meluncur ke nomor yang bertuliskan Memeku.
Aku UTS say...
banyak tugas kelompok.
Minggu depan mungkin bisanya.
bajunya udah,maaf ya say...
kangen ya hihihihi ... :P :)
Begitu balasannya.Aku mendengus kesal.Ah dia sibuk.Kasihan.Pikiranku berbaik hati.Kembali menghamburkan tubuh letih ini di ranjangku.Kamar yang lengang,tak ada suara,tak ada sorot cahaya.Tirai kamar sempurna menutup celah masuknya cahaya.Kembali mengingat-ingat kejadian semalam.Boleh dibilang itu bukan kejadian yang spektakuler.Hanya saja itu membuatku berpikir banyak hal.Seperti itulah dia atau memang aku yang belum mengenalnya.Semalam dia datang.Tidak hanya menemuiku tapi juga menginginkan makan bersama denganku.Sayangnya aku sudah lebih dulu makan bersama dengan teman kontrakanku.Setelah kurang lebih satu bulan aku dan dia berkutat pada kehidupan masing-masing,aku di Malang dengan segala aktivitas ibu rumah tangga juga tugas akhirku di tingkat sarjana dan dia di Rembang entah dengan kesibukannya.Semalam di mulai dengan dering telepon itu.
“Aku di depan” Singkat,padat dan jelas.Aku hanya nyengir dan menjawab seadanya.
“Iya aku keluar” Dengan berbalut mukena setelah sholat maghrib aku menemuinya di luar.
Kemudian kita berjalan bersama untuk membeli sebungkus nasi goreng.Ia lapar dan aku menemaninya.Sampailah di kontrakanku.Aku memperhatikan wajahnya.Gurat yang kelelahan.Bagaimana tidak? Jum’at berangkat dari Rembang,sampai di Malang siang,istirahat sebentar,kemudian malamnya ada acara.Besoknya ada kegiatan Kartinian dan ia mendampingi siswa-siswi TK dan SD.Dari pagi hingga selesai beres-beres di sore hari.Ya dia.Dia yang tak kenal lelah.Dia yang banyak berjuang,memperjuangkanku terutama.Aku tahu.Hanya saja aku kurang mengapresiasinyadengan diam.Aku menghargainya dalam perasaanku.Entahlah.Yang jelas ia adalah seorang laki-laki yang kini dekat denganku.Namanya Anshori.Sepertiku juga,sebuah nama yang padat,singkat dan tidak bertele-tele.
Semalam adalah dia yang berbeda.Sosok yang dulu ku kenal entah hilang di telan apa.Dingin dan tak banyak berbicara.Sementara aku canggung dan malu ingin berbicang—bincang banyak dengannya.Seperti orang baru bagiku sekarang.Entahlah aku masih bingung mau menyampaikan bahasan kisah ataupun canda dari bibirku.Semua hanya tersangkut di tenggorokan.Tidak bersuara.Pita suara serasa enggan menghendakiku menyampaikannya.Sepanjang perjalanan membeli sebungkus nasi goreng tadi pun begitu.Diam tak banyak suara.Menyusuri jalan dengan pandangan masing-masing,sepi tidak ada kalimat yang berarti.Tak ada yang layak ingin diperbincangkan.Tapi dalam hatiku sebenarnya banyak yang ingin kusampaikan.Banyak yang ingin kuceritakan.Tapi semuanya enggan mau keluar melalui bibirku.
Tak seperti sebelum-sebelumnya yang sudah aku dan ia lalui.Bercanda tawa,berbagi cerita dan berbagi suka duka.Semalam tidak.Hanya satu-dua obrolan yang keluar.Aku tidak mengerti.Sebulan waktu yang bagiku cukup panjang untuk tidak bertemu dengannya.Hingga ku rasa hal itu merubah sikapnya kepadaku.Yang tadinya ramah,sekarang berubah bak es batu menghujam hatiku.Yang tadinya selalu memberikan cerita-ceritanya tak lagi ku dengar semalam.Entahlah hanya hal itu yang ku rasa.Aku tidak pernah mengerti apa yang dalam hati dan pikirannya.Sampai akhirnya waktu menunjukkan jam delapan malam.Ia bersiap untuk pulang ingin menjenguk temannya yang kurang enak badan.Ia kelelahan dan esok pagi-pagi masih harus melakukan perjalanan kembali ke Rembang.Aku sangat ingin berterima kasih karena mengunjungiku.Menyempatkan datang menengokku di antara jadwal-jadwal padatnya.Meluangkan waktunya yang beberapa jam untuk tahu seperti apa kabarku.Aku sungguh ingin berterima kasih dan ingin sekali mengatakannya.Tapi ku urungkan.Bibir terasa terkunci dan tidak mau menuruti hati.Setelah lama tak berjumpa itukah yang membuatku seperti itu aku juga tidak mengerti ataukah sikap dinginnya padaku.
Dia keluar melewati pintu yang tingginya hanya berjarak satu jengkal dari tinggi badannya.Aku sangat berharap dia melakukannya,seperti malam-malam sebelumnya.Dia akan mengatakan hal yang sama sebelum kita berpisah.Setelah berucap salam seperti biasa aku menjawabnya dan berpesan untuk berhati-hati di perjalanan pulang.Dan pastinya setelah ini aku akan mendengar tiga kata darinya.Tapi semalam tidak.Harapanku musnah sudah.Ada sesuatu yang teriris di dalam hati.Ada sesuatu yang mengganjal dalam tenggorokanku.Aku hanya menelan ludah.Aku hanya bisa membiarkan bulir—bulir itu jatuh setelah punggungnya hilang dari pandanganku.Aku terdiam.Aku tergugu.Entahlah malam itu menjadi malam yang panjang,malam yang sering ku resahkan dua,tiga malam ataupun lebih seperti sebelumnya.Tapi ini lebih dari itu.Aku terjaga hingga tengah malam dan baru bisa tertidur setelahnya.Tak bertahan lama dalam tidurku seperti ada yang membisikkan untuk menyuruhku bangun.Seperti biasanya sholat di sepertiga malam-Mu dan mengadu keluh kesahku.Hanya dengan-Nya aku tumpahkan rasa cinta yang ada di dalam hati,ku serahkan semua gundah gulanaku kepada-Nya sang Maha Mengetahui Segala Sesuatu.Aku pun sedikit merasa lega.Lelapku pun kembali hingga subuh menghampiri.
Pagi itu ku pastikan dia telah berangkat,mengendarai si Merahnya (baca :sepeda motor) entah sampai beberapa jam.
Kamu nggak secengeng dan serapuh ini.
Aku tahu kamu kuat dan katamu kamu cuek.
Kemana kamu?
Beberapa chatnya yang tersangkut di handphoneku.Lalu aku ingin menjawab ragu,tetapi dalam benakku sudah tertuliskan.
Dan juga kamu kemana?
Seseorang yang ku kenal sebelumnya
Sama saja kamu mengusirku
Apakah kamu meminta hatimu kembali?
Kalaupun aku pergi itu tak akan merubah apapun.
Aku sudah tak kuat lagi.Mungkin ini pertama kalinya aku mengalami hubungan jarak jauh.Aku takut.Ketakutanku pada hati yang ia titipkan,pada hatiku dan perasaanku sendiri.Aku takut di beri amanah seperti ini sementara ia jauh dariku.Aku takut pada ketakutanku sendiri.Aku mencoba memahami keinginannya untuk mengurangi komunikasi yang terlalu intens.Aku tahu alasannya sangat jelas.Aku berusaha mengerti semua itu.Aku juga berpikiran positif jika ia lakukan itu ada alasannya.Dan alasannya pasti baik tapi hatiku selalu gelisah.Bagaimana tidak?Hubungan ini terasa menggantung tidak jelas arahnya.Tiada kejelasan.Setidaknya kata-kata yang aku perlukan untuk meyakinkanku sudah cukup apalagi dengan sikap yang seperti semula itu lebih dari cukup untuk membuatku yakin bahwa kamulah orang yang benar-benar ingin menyandingku.Kamulah yang tepat bagiku.Kamu lah orang yang akan membimbingku dan menjalani kehidupan indah dengan janji-janji yang telah terpatri dahulu.Kamu lah yang akan meridhoiku menuju jalan-Nya.Tapi kalimat yang ku tunggu tak kunjung datang.Tetapi sikap mu sangat dingin terhadapku.Sungguh aku tak kuasa.h\Hati wanita ini lembut,kapan saja bisa tergores.Bayangkan saja sesuatu yang lembut itu di hantam gelombang yang besar,dihujam dengan pedang yang tajam dan semua itu aku rasakan.
Aku ingin menjaga jarak dengan semua.Semua
Apalagi cinta yang melebihi cinta kepada Nya itu tak diperbolehkan.
Masalahnya aku terlalu mencintaimu.Aku mengikatkan diriku padamu.
Aku tahu alasan itu yang membuatnya mungkin seperti ini.Tapi kadang hatiku masih belum bisa menerimanya.Aku tahu.Kau adalah milik-Nya,miliknya bukan milikku.Dia bukan barang yang bisa dimiliki.Aku pun tidak berani mengatakan apa-apa lagi,pesan yang terhantar ke ponselku hanya bisa ku baca atau terkadang ku biarkan saja.Takut jika itu kata yang menyinggung membuat hatiku sakit lagi dan takut terlalu berharap yang membuat hatiku terlalu bahagia.Aku takut itu yang akan terus terjadi.Jadi biarkanlah saja.Seperti yang pernah sempat ku baca dalam sebuah novel.Jatuh cinta itu INDAH.Bukan masalah harus memiliki.Jika setelahnya ada rasa kecewa,marah,benci,sedih dan penyesalan.Maka ia belum tahu apa artinya JATUH CINTA.
Entahlah dalam hatiku tidak tenang.Dan ingin sekali pergi berlabuh jauh ke depan.Menyongsong waktu dengan caraku.Dengan kesibukanku,ku tutup dengan semua impian besarku.Aku tak bisa menerima ketidakjelasan hubungan ini.Hubungan yang tak pernah ada kesepakatan kapan dimulainya dan seperti yang sudah-sudah tidak perlu ada kata perpisahan untuk mengakhirinya.Dia juga pernah mengatakannya.Soal hadiah yang aku sengaja berikan tapi belum bisa tersampaikan,dia dengan datarnya tak pernah menghargainya.Tak pernah tahu jerih payah membuatnya.Mungkin baginya tidak berharga.Tidak ada gunanya.Padahal disana ada kepingan perasaanku.Ada curahan hatiku,entahlah.Aku akan menyingkatnya.Hatiku telah sesak,hatiku sudah sakit dan saatnya melangkah.Sudah pernah kurasakan sebelumnya penyakit cinta.Sudah pernah ku lalui pedihnya dan aku bisa.Kenapa ini tidak.Aku mengenangnya dalam bingkaiku,dengannya aku pernah jatuh cinta.Dengannya aku sering melakukan kesalahan.Mencoba semuanya.Melakukan banyak hal yang tak terlukis lagi dengan kata-kata pujangga.
Aku memutuskan untuk pergi.Mengambil kesimpulan sendiri dengan menjalani kehidupanku.Masih ada angan dan impian besar yang selalu aku pegang dan tancapkan dalam hati.Masih ada masa depan di seberang sana.Kapalku harus berlabuh sejauh mata memandang.Kapal yang ku kemudikan ini sudah ku pasrahkan semua kepada-Nya.Hingga tangan Nya menerimaku dalam pelukan-Nya,dalam balutan rahim-Nya dan pasti ada puing yang tersisa untukku tentang jodoh,maut dan rezeki dari-Nya.Aku yakin itu.
Jika dia jodohku maka dekatkanlah.Jika ia bukan jodoh yang kau pilihkan untukku maka jauhkanlah.Berikan yang terbaik bagi hamba.Cerminanku dalam kehidupan di masa depan dan yang bersedia membimbingku menuju jalan-Mu.
Salah satu do’aku di setiap sepertiga malam-Mu.Dia akan memilihkan jalan terbaik untuk hambanya ini.Tapi aku selalu yakin dialah orangnya.Anshori.Aku tak bisa memungkirinya.

*End*

..........

23 Februari 2015
Patah

Aku tak terkejut sama sekali,tidak.Aku hanya bilang iya?Saat itu seketika aku tak menyadari kalau itu benar kalau itu kenyataan,ku kira itu hanya mimpi.Dan saat kemudian baru aku tahu,baru aku menyadari bahwa berita ini benar-benar kenyataan.Aku tak percaya bahwa secepat itu,semudah itu ia di panggil.Beliau yang umurnya 90,masih tampak muda,sehat,bugar sampai saat penyakit yang kejam itu menggerogoti sedikit demi sedikit senyumnya,tawanya yang lebar. Beliau yang selalu menganggap diriku sama dengan anak dari budheku.Beliau yang selalu mengecup keningku.yang selalu memberikan ciuman hangat di pipiku ketika ku berkunjung,yang selalu tidur dengannya ketika aku berkunjung.Liburan kemaren adalah kesalahan fatal yang ku perbuat,sekali aja aku tidak berkunjung ke beliau.Aku menyesal,padahal setiap kepulanganku aku selalu menyempatkan diri ke rumah beliau,tapi kenapa kemarin tidak? Aku salah,umur tiada yang mengetahuinya.Aku di sini di kontrakan ini hanya bisa menangis menyesal.Menitikkan dan meneteskan air mata terus menerus tanpa henti dan hal itu tak membawa solusi.Dan semua itu harusnya di topang dan di penuhi dengan do’a.Maaf kan kesalahan Yania,Mbok Jami,seperti itu aku memanggilnya.Kenapa tidak kau berikan kesempatan ,memberikan waktu sedikit lagi 3 sampai 5 tahun agar aku bisa membuktikan bahwa aku sekolah sampai sekarag ini adalah kewajiban dan membuahkan hasil.Karena beliau selalu bertanya, “ Kok sekolah dhuwur2,arep dadi opo?” Aku sangat berharap mbok e bisa melihat aku tumbuh dewasa,menikah dan punya anak,dan itu adalah lebih dari cukup yang aku inginkan.Ketika beliau bisa melihat anak yang aku berikan untuknya.Ketika beliau akan menimangnya aku bermimpi banyak hal,aku berharap banyak hal.Akan keberhasilanku yang akan di saksikan oleh beliau,pernikahanku,orang yang akan jadi suamiku mendapat penilaian darinya,aku rindu . Tapi aku  menyesal.Maaf dan semuanya hampir seperti mimpi yang aku kadang belum bisa percaya apa itu nyata atau khayalan,aku belum percaya.Semoga semua yang terjadi ini mendapat hikmah. Semoga beliau di terima di sisi Nya ,kebaikan beliau di jadikan tangga menuju surga Nya,dan dosa- dosa mbah bisa di ampuni.Amiiin J ya Rabbal ,alamin....

06 Maret 2016

06 Maret 2015,Jumatul Mubarokah.
Rintik hujan menemani siang ini ,sejak aku kuliah dan part time di sini ( baca : capcin ),baru kali ini,di tengah derasnya hujan dan air yang mennguyur tak mau berhenti ku di temani  sosok yang memberikan motivasi,arti hidup.Mungkin tak sebeapa tapi ketika ku mencernanya,ada kehidupan lain yang belum ku ketahui,mungkin tak banyak aku berbincang tapi itu berkesan,memasuki pikiran-pikiran orang laid an berusaha memahaminya.Seseorang yang bediri di seberang toko itu berkata,”Hidup itu seperti roda yang berputar,kala di atas ia tak boleh sombong,kala di bawah dia harus berusaha keras “.Ku amati lamat-lamat wajahnya,rona yang penat dan lelah,aku meniyakan setiap kata-kata  yang keluar dari bibir sembab itu.Memberikan sediit masukan dan pendapatku kadang kala jika ku tak sepaham.Obrolan kecil penuh makna,masih di liputi tetang materi.Itulah orang yang ku temui hari ini.Yang masih berpikir bahwa materi bisa di dapatkan dengan modal rupa,aku tak bisa menyalhkan jika rupa yang di sebutkan itu adalah kecantikan dari dalam yang akan napak bersinar dari luar tanpa orang lain itu melihat seutuhnya di sudah akan terlihat.Kecantikan itu setiap orang memilikinya tapi dengan takar dan ukuran tertentu.Senyumku terlihat untuk mendukung bukan menertawakan,bagiku senyu adalah kebahagiaan yang kubagikan kepada mereka,orang lain yang akan melihatnya ikut bahagia dan aku tularkan kebahagiaan itu untuk semuanya.Boleh jadi,aku sedikit percaya,namun aku menyesalkan apa yang di lakukan,mungkin ada ketrampilan lain yang bisa di tingkatkan agar apa yang di miliki menjadi kemampuan yang bisa di kembangkan.Itulah yang harus di lakukan agar sosok itu tak melanjutkan kegiatannya.Tapi aku bangga dengan kegigihannya untuk sang anak,itulah mengapa semua hal itu ada sisi negative dan positifnya.Cita-cita yang mulia,nada bicara yang membara,perasaan ini semakin berwarna.Menikmati dan berharap merasakan empati yang mungkin saja sama dengannya.Hidupku semakin berwarna dank u harap perlahan membuatku semakin berpikiran dewasa dan mendewasakan aku.Itu bagus.
Aku punya banyak mimpi tapi aku tidak pernah berusaha agar terealisasi bahkan terwujud,kenapa?itu sangat konyol.Itu yang membuat kamu semakin bobrok Yania,kamu bahkan buruk,hanya nampak di luar kamu mungkin bagus,tapi tidak di dalamnya,ternyata kamu tak ubahnya serigala berbulu domba,pandai menyembunyikan sesuatu,kamu tak ada bedanya berbuat dosa di atas dosa,kamu harus di cela dengan apa agar kau sadar,agar airmatamu jatuh dan kamu mengubah sifat serta sikap yang tidak senonoh ini????
Dengan mengutuk diri sendiri tak akan ada solusi yang di hasilkan,tak ada yang akan berubah tanpa kau usaha.Mindset,cara belajar,waktu yang kau habiskan terbuang sia-sia,sekarang jadilah diri sesosok orang dengan menggunakan waktu yang produktif,jangan malas,harus semangat !!!!!! :)